Tetap "Bermimpi" atau Memulai "Kenyataan"?

 

Tetap menikmati "bermimpi" sampai mimpi itu terpaksa berakhir dan menyia-nyia kan bertahun-tahun waktu yang berharga

"bermimpi" di siang hari itu emang menyenangkan,
kadang sampe g rela kalo harus terbangun,
tapi pas udah terbangun, kita baru sadar bahwa kenyataan adalah kenyataan.
dan setelah sadar, lalu menyesal telah menyia-nyia kan "bertahun-tahun" waktu yg berharga, yg sharusnya bisa kita gunakan untuk memulai cerita indah nyata yang benar-benar nyata, tapi kita gunakan hanya untuk "bermimpi". Hal yang
takkan mungkin kita dapatkan di dunia nyata. Tapi hanya dapat kita rasakan dalam khayalan semata.
Makanya, jika kita sadar bahwa kita sedang "bermimpi", sebaiknya cepatlah sadar, dan mulai pergunakan waktu yang tersisa untuk memulai cerita indahmu sendiri yang benar-benar nyata untuk kamu miliki sendiri. Dari pada memilih untuk bersenang-senang dengan "mimpi", dan saat terbangun nanti, lalu menyesal karena telah menghabiskan bertahun-tahun waktu yang berharga.
Dan parahnya lagi, kalau kita tidak bisa membedakan antara "Mimpi" dan kenyataan.
terperangkap di antara kedua hal tersebut, dan menganggap bahwa "mimpi" itu adalah kenyataan, lalu menukar hidupnya yang berharga demi sebuah khayalan. Bahkan setelah dia sadar bahwa smuanya hanyalah "mimpi", dia tidak rela untuk menerimanya. Lalu mencoba untuk kembali "bermimpi". Jika beruntung maka dia akan kembali "bermimpi", jika tidak beruntung maka yang akan dia temukan hanyalah terperosok ke dalam jurang kenyataan yang sangat "pahit" dan tak dapat dihindari lagi,.
Jadi? yang mana yang kamu pilih?

1. Tetap menikmati "bermimpi" sampai mimpi itu terpaksa berakhir dan menyia-nyia kan bertahun-tahun waktu yang berharga, atau
2. Bangun dari "bermimpi" lalu memulai cerita indah kamu sendiri yang nyata dan takkan pernah berakhir?

by.  Aditia Trisna Putra
Lihat versi catatan asli di FB, klik di Sini