Best Web Hosting
Jangan lupa berikan komentarmu, di sini yah!

Makasih udah mau berkunjung

Mari berbagi cerita dan pengalaman kamu via e-mail ke
l3tn0313.awanangin@blogger.com. Klik Peraturan Cerpen Awan Angin

Mau bergabung dengan kami? Klik "JOIN" di bawah ini!

5 Apr 2012

THE FOUR MINUTE GANK "Caramel love" 7


THE FOUR MINUTE GANK "Caramel love" 7
(Baca cerita sebelumnya di THE FOUR MINUTE GANK "Caramel love" 6 )

“ lama nunggu ya? ” tanya Ken dangan nafas tersengal.
Sore itu, dia dan Tiffany janjian ketemu di taman kota sbelum menuju gedung pameran bersama, tapi saat sedang di perjalanan mobilnya kempes dan membuatnya terlambat hampir 10 menit dari waktu yang di tentukan.
Tiffany mengangkat wajahnya dari novel yang sedang dibacanya, cewek itu tersenyum.
“ nggak kok! gue juga baru nyampe” sahutnya.
“ syukur deeh! gue kira loe bakalan
nelen gue hidup2 karena telat banget” kata Ken menyeringai setelah bernapas lega.
“ berangkat sekarang yuk! ” .
“ iya, bentar” sahut Fany. cewek itu memasukan novelnya lalu beranjak dan menuju mobil Ken.
Gedung pameran tidak terlalu jauh dalam 20 menit mereka sampai. Ken menggandeng tangan Fany memasuki gedung. cewek itu terlihat beda hari ini dangan dress selutut dan sepatu plat senada membuatnya tambah elegan dan anggun.
Di mobil tadi Ken bahkan sering mengcuri-curi pandang di tengah obrolan ringan mereka.
Tiffany mengedarkan pandangannya ke seluruh sisi gedung yang dipenuhi dangan lukisan-lukisan hebat yang berjajar rapih di dindingnya.
Ia tak henti-hentinya berderap kagum saat memandangi setiap lukisan yang terpampang. Sekalipun dia tidak bagitu mengerti tentang lukisan namun dia bagitu mengagumi karya seni satu ini. Selain itu Ken bahkan menjelaskan setiap arti lukisan yang mereka jumpai, cowok itu bagitu tau tentang lukisan bahkan bisa dibilang ia salah satu penggila lukisan.
“ loe tau banyak tentang lukisan ya? ” ujar Tiffany saat mereka masuk ke dalam mobil Ken untuk pulang.
Ken memakai sabuk pengamannya sembari menjawab
“ nggak juga, kebetulan aja karena kakekku pencinta lukisan” sahutnya.
“ wah hebat dong! gue sih sebenarnya suka lukisan cuma agak bingung aja sama maksud gambar itu” ujar Fany mangut2.
Ken yang mulai menjalankan mobil meninggalkan halaman parkir tersenyum.
“ itu tergantung kita gimana memahaminya Fan! gue aja cuma mengandalkan insting pribadi waktu pertama kali liat lukisan” katanya” kata kakek gue nie! lukisan itu nggak bisa dilihat dangan mata telanjang kita, tapi dari hati, maka kita bisa paham pesan pelukis di karya lukisannya” jelas Ken lalu kembali fokus menyetir.
Tiffany manggut-manggut mengerti dalam hati menyimpan kekaguman dalam hatinya pada Ken. cowok itu beda dangan cowok kebanyakan. Dari cara pandangnya, bicaranya, pengetahuannya dan juga caranya memahami setiap hal.
Tiffany tersenyum lalu melirik Ken. “Cowok hebat!” Desisnya.
**
“ Thanks ya, untuk hari ini” kata Tiffany saat mobil Ken berhenti di depan rumahnya.
“ ok! makasih juga karena loe udah bersedia jalan sama gue” sahut Ken.
Tiffany angkat bahu” its oke!  Jalan sama loe seru juga, gue sempet mikir loh, lo ngajak gue dating!  Tapi itu kan nggak mungkin banget” ujarnya tertawa sampai-sampai tidak menyadari tampang serius di wajah Ken.
“ ya udah sampe besok ya” sahut Fany lalu mulai membuka pintu mobil
“ kalau gue beneran ngajak loe Kencan gimana? ” seru Ken tiba-tiba.
Tiffany tidak jadi membuka pintu mobil, cewek itu membalikan kepalanya menghadap Ken yang kini memasang tampang serius.  Fany mengerjap.
“ lo becanda kan? ! ” desis Fany tegas entah mengapa tiba-tiba mobil itu terasa panas padahal AC mobilnya tetap hidup.
“ nggak Fan, gue serius. Selama ini gue sayang sama loe dan acara kita tadi bagi gue adalah dating yang gue harapin. “ jelas Ken matanya jelas-jelas menunjukkan kalau dia sungguh-sungguh .
Tiffany tercengang dangan alis terangkat, sesaat kemudian ia menelan ludah keringnya.
“ Ken lo?. . . . “ 
“ loe nggak perlu ngomong, gue cuma ngungkapin apa yang gue rasa kok” bisik Ken pelan yang kini tepat berada di depan wajah Fany napasnya bahkan bisa terasa oleh gadis itu. Mereka saling beradu pandangan hingga Ken perlahan-lahan mendekatkan wajahnya hingga cowok itu menutup jarak antara mereka.
Tiffany yang bahkan seolah terkena sengatan listerik menutup matanya dan membiarkan cowok itu menCIUMnya.
**
Tiffany masuk kamarnya, cewek itu langsung menghempaskan diri di tampat tdur.
“Bodoh! Kenapa malah membiarkan Ken menCIUMnya?”
Kenapa tidak buru2 keluar dari mobil dan pergi dari situ?
“Huft!”
Tiffany mendesah berat, harusnya hal tadi tidak terjadi. dia membiarkan Ken melakukannya berarti memberikan harapan. Tapi Tiffany juga tidak mengerti kenapa dangannya tadi sampai tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri dan kehilangan Kendali seperti itu.
Lagipula Tiffany kan tidak tau kalau Ken menyukainya dan cowok itu akan mengatakannya jadi mungkin tadi dia hanya terlalu kaget saja. Tapi. . . . sekaget apapun dia tidak mungkin sampai separah tadi.
Fany menelentangkan tubuhnya dan menatap langit-langit kamarnya.
“Ken. . !” kenapa cowok itu seolah dangan mudah membolak-balikan hidupnya dalam sesaat. Cowok itu menghancurkan pertahanan dirinya yang sudah terbangun kokoh sejak dulu dan yang paling tidak bisa dimengerti lagi Tiffany membiarkan cowok itu melakukannya. . .

To be Continue ........
(OMG! Ken Mencium Tiffany? Akankah Tiffany menerima kehadiran Ken di hatinya? baca lanjutannya di THE FOUR MINUTE GANK "Caramel love" 8)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk setiap komentar dan posting yang dimasukkan ke http://cerpen-awanangin.blogspot.com/, Harap untuk tidak menggunakan kata2 kasar yang menyangkut SARA dan pornografi.

host gator coupons